Newest Post
Archive for Juli 2017
Proses produksi tentu saja terdapat
faktor-faktor bahaya dan potensi bahaya baik pada mesin, peralatan, tenaga
kerja, maupun pada lingkungan hidup di PT Bridgestone serta lingkungan sekitar
perusahaan. Faktor bahaya yang di timbulkan oleh mesin-mesin produksi yaitu
kebisingan, getaran, penerangan, iklim kerja, dan udara lingkungan kerja.
Dilihat faktor bahaya peranan K3 sangat diperlukan untuk mencegah dan
mengurangi kecelakaan. Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat maka perlu
dilaksanakan adanya program-program K3 dan upaya pemeliharaaan lingkungan serta
peraturan-peraturan perundangan salah satunya yaitu dengan pengujian lingkungan
fisik kerja dan dapat mendukung program K3 serta lingkungan.
Faktor Lingkungan Fisik Kerja
Faktor Lingkuang Fisik Kerja yang berada di perusahaan
merupakan segala sesuatu yang berhubungan langsung fisik pekerja yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit akibat terpapar faktor-faktor kebisingan, iklim kerja, getaran, penerangan,
dan gas. Berikut ini adalah faktor lingkungan fisik kerja.
Kebisingan
Kebisingan di PT
Bridgestone Tire Indonesia dapat digolongkan kedalam jenis kebisingan kontinyu
yaitu kebisingan tersebut bersumber pada mesin-mesin produksi yang berada di
area HP Compressor, Curring Line, Warpping,
dan HP Compressor NO2. PT
Bridgestone telah melakukan pengukuran terhadap intensitas kebisingan secara
bekala yaitu 6 bulan sekali. Dari hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan pada
bulan juli 2016 ada beberapa tempat yang
melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) sebesar 85 dBA yaitu di lokasi HP Compressor No.1 sebesar 91,4 dBA, HP Compressor No.2 sebesar 91,7 dBA, Curring Line 7-8 sebesar 86,0 dBA, Curring Line 15 01 sebesar 86,2 dBA, Warpping 5 dan 6 sebesar 86,2 dBA, dan HP Compressor NO2 sebesar 87,0 dBA dengan keseluruhan pemaparan 8 jam.Menurut
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 13/MEN/X/2011 untuk lama
pemaparan 8 jam adalah 85 dBA. Tetapi PT Bridgestone telah melakukan pengendalian
untuk mengurangi kebisingan rotasi jam kerja karyawan setiap 2 jam dan
pemberian Penutup telinga sebagai alat pelindung diri yang bertujuan untuk
mengurangi intensitas kebisingan yang melebihi NAB. Penutup telinga mampu mengurangi kebisingan
antara 25-33 dBA sehingga kebisingan yang timbul masih dalam batas aman untuk
tenaga kerja bekerja dengan aman di tempat kerja yang intensitas kebisingan
melebihi NAB, Selain itu juga dilakukan pemasangan tanda keselamatan pada mesin-mesin yang bising dan
pemeriksaan audiometri.
Iklim Kerja
Pengukuran tekanan
panas dilakukan pada bulan juli 2016 dilakukan pengukuran tekanan panas oleh PT
Bridgestone Tire Indonesia. Berikut ini adalah hasil data pengujian tekanan
panas Sumber
panas yang ada di PT Bridgestone berasal dari mesin under roll, mesin warming up
roll, karet compound yang panas,
serta uap panas dari cusion roll area
cement gasoline. Tekanan panas ini
dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja terutama dapat mengakibatkan dehidrasi. Upaya
pencegahan atau pengendalian yang dilakukan PT Bridgestone yaitu adanya rotasi
kerja antara karyawan, menyediakan air minum, ruang istirahat untuk karyawan
yang dilengkapi fasilitas AC
Vibrasi
Kemungkinan bahaya vibrasi terdapat pada area compressor room, co gen area, dan main operator. Bahaya vibrasi bersumber dari compressor, steam boiler, dan extruder,
berikut ini adalah hasil pengujian pengukuran vibrasi Dari
hasil pengukuran vibrasi pada compressor
room, co-gen area, main operator ET
8x8 DET dapat dikatakan aman karena tidak melebihi Nilai Ambang Batas yang
di perkenankan yaitu 0,5 m/dtk yang sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia ditempat kerja Upaya yang dilakukan perusahaan
dalam melakukan pencegahan faktor bahaya getaran antara lain desain tempat
kerja seperti ruang istirahat, adanya rotasi kerja antara karyawan serta
perawatan dan pemeliharaan rutin peralatan.
Penerangan
Dalam pelaksanaan produksi tenaga kerja membutuhkan
penerangan yang cukup. Penerangan di PT Bridgestone berasal dari penerangan
alami dan buatan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja terutama dimalam
hari maka perusahaan melakukan pengukuran intensitas penerangan yang dilakukan pihak
internal maupun eksternal, adapun pihak eksternal yang ditunjuk oleh perusahaan
yaitu pusat keselamatn dan kesehatan kerja laboratorium pengujian jakarta pusat. Penerangan dalam pelaksanaan produksi tenaga kerja membutuhkan
penerangan yang cukup. Penerangan di PT Bridgestone berasal dari penerangan
alami dan buatan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja terutama dimalam
hari maka perusahaan melakukan pengukuran intensitas penerangan yang dilakukan pihak
internal maupun eksternal, adapun pihak eksternal yang ditunjuk oleh perusahaan
yaitu pusat keselamatn dan kesehatan kerja laboratorium pengujian jakarta pusat.
KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengamatan pengujian faktor
lingkungan fisik kerja pada perusahaan dapat disimpulkan pada pengujian
kebisingan masih terdapat 6 titik sumber bising yang melebihi standar ambang
batas yang dapat berpotensi menyebabkan kesehatan pekerja terganggu walaupun
pihak perusahaan sudah melakukan pengendalian untuk mengurangi potensi bahaya
tersebut dengan memberikan Alat Pelindung Diri kepada pekerja. Iklim kerja pada
perusahaan masih terdapat 5 titik standar ambang batas, tekanan panas tersebut
dapat mengganggu kesehatan pekerja salah satunya dapat mengakibatkan
dehidrasi, upaya pengendalian yang di
lakukan yaitu adanya rotasi kerja, menyediakan air minum dan ruang istirahat
yang di lengkapi AC. Getaran yang dihasilkan pada mesin-mesin masih di bawah
standar ambang batas sehingga pengendalian yang di lakukan yaitu hanya
perawatan berkala. Pencahayaan pada perusahaan
terdapat 4 titik nilai di bawah standar sehingga berpotensi menyebabkan
gangguan kesehatan pada pekerja. Kadar gas pada perusahaan tidak terdapat hasil
nilai ambang batas yang melebihi standar. Upaya pencegahan yang telah di
lakukan pada PT Bridgestone untuk meminimalisir Nilai Ambang Batas sudah sesuai
dengan standart prosedur.