Newest Post

Archive for 2016

Nugget sayur tentu saja terbuat dari sayuran yang diolah dengan campuran daging ayam, ikan dan bahan baku lain. Dengan bahan baku yang murah ini, peluang usaha modal kecil nugget sayur tentu terbuka lebar. Apalagi pasar yang dibidik produk nugget sayur ini adalah pasar anak- anak dan balita.

Keunggulan Produk Nugget Sayur
Kebanyakan orang tua akan kebingungan jika sang anak, ataupun balita mereka tidak mau menyantap sayur.  Hal ini juga pernah dialami oleh Anindita, melihat putranya tidak suka mengkonsumsi sayur, maka ia pun memutar otak. Ia mencoba membuat nugget sayuran untuk sang anak. Nugget itu campuran bayam hijau, bayam merah, brokoli, wortel, dan daging ayam ini ternyata disukai anaknya. Melihat peluang usaha modal kecil yang ada dihadapannya, Anindita berinisiatif menawarkan produk nugget sayur olahannya ke tetanga.
Tapi, ketika itu banyak tetangga belum tertarik, karena berpikir bahwa nugget sayurolahannya sama dengan nugget olahan yang dijual di supermarket, yakni banyak mengandung bahan- bahan yang tidak baik untuk kesehatan anak. Sepertiperasa, pengawet, dan pewarna makanan.
Namun, Anindita bersikeras untuk memaksimalkan peluang usaha modal kecil nugget yangdirintisnya. Apalagi bahan baku dan proses pengolahan nugget yang dimilikinya sangat baik untuk kesehatan anak. Dengan bahan baku sayur organik, dan tanpa pengawet, pewarna makanan,seta perasa makanan.Dia terus mempromosikan keunggulan nugget sayur olahannya. Akhirnya banyak tetangga yang tertarik, juga teman- temannya.
Dengan memilih bahan baku sayur organik, secara tak langsung Anindita telah membidik pasar tepat untuk peluang usaha modal kecil nugget sayur yang ia rintis. Tren hidup sehat dan kembali mengkonsumsi semua bahan sayur yang organik membuat masyarakat semakin mempercayai produk nugget sayur olahannya.

Proses Pembuatan Nugget Sayur
Proses pembuatan nugget sayur sangat mudah. Menurut Anindita hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai mengukus olahan nugget sayur terlalu lama, karena akan menghilangkan kandungan vitamin, dan antioksidan yang ada di dalam nugget sayur.
Proses pertama untuk membuat nugget sayur adalah sayur dicincang kemudian dicampur bumbu dapur, serta daging ayam yang telah digiling. Adonan tersebut kemudian dibentuk lucu dan menarik agar anak-anak tertarik. Setelah dikukus sebentar, kemudian ditaburi tepung roti. Lalu nugget sayur dibekukan dan siap dikemas. Proses pembekuan nugget sayur ini adalah 24 jam.
Mengkonsumsi nugget sayur, menurut Anindita seperti mengkonsumsi sayuran utuh. Kandungan anti oksidannya yang tinggi dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dan melancarkan sistem pencernaan. Bahkan penderita penyakit autis dan jantung dapat mengkonsumsi makanan sehat ini.
Beberapa ibu rumah tangga juga mengikuti jejak Anindita, seperti Indri Agustina yang juga menagkap peluang usaha modal kecil ini. Indri mampu mengantongi omset hingga Rp 600 ribu tiap hari. Sedangkan Anindita meraih penghasilan bersih Rp 25 juta per bulan. Dengan harga setiap bungus nugget sayur Rp 25 ribu.

Pemasaran Nugget Sayur
Untuk memasarkan nugget sayur Anindita memasarkan secara reseller, eceran, dan menawarkannya melalui toko online produk nugget sayur yang dimilikinya. Dengan mendaftarkan produk olahannya ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Bogor. Pada tahun 2010, Nuggetku juga telah memiliki sertifikat halal. Dengan sertifikasi yang telah dimiliki, pesanan Nuggetku makin tinggi dan melonjak tajam.
Peluang usaha modal kecil seperti nugget sayur ini perlu kita manfaatkan sebaik- baiknya, apalagi melihat tren hidup sehat yang ada di masyarakat dan kebutuhan konsumen anak- anak, dan balita. Anda pun dapat mencobanya. Dengan modal kecil, tentunya usaha modal kecil ini akan berkembang. Anda perlu membuat inovasi rasa yang beragam, proses pembuatan yang sehat, dan image branding yang kuat


Usaha kreatif Nugget sayur

Senin, 28 November 2016
Posted by Unknown
Pria kelahiran tahun 1959 ini, mendirikan lembaga bimbingan belajar (LBB) Primagama pada tahun 1982, sehingga pada saat ini merupakan Lembaga Bimbingan Belajar terbesar di Indonesia. Dalam hal pendidikannya ternyata di dalam bangku kuliahnya tidak selesai, namun beliau mempunyai ambisi ingin membangun lembaga-lembaga yang akan menunjang terhadap perkembangan negeri ini.

Visi hidup beliau adalah membangun mega entreupreneur, karena pendapatnya pengusaha menciptakan lapangan kerja itu biasa, tapi kalau menciptakan banyak pengusaha itu jarang.Obsesinya adalah membangun Entrepreneur University(EU) untuk memberikan bimbingan serta pencerahan sehingga diharapkan akan lahir sosok cerdas enterpreneur, cerdas emosional dan spiritual. Dengan kesimpulan analisisnya maju mundurnya sebuah negara, tergantung dari banyaknya pengusaha yang ada.

Hingga cita-cita pria yang aktif di KADIN dan HIPMI ini adalah ingin menciptakan lapangan kerja dan pada saat ini ada sekitar 2.000 pekerja yang hidupnya tergantung pada Primagama group. Rekor lembaganya masuk pada Musieum Rekor Indonesia sebab mempunyai 181 cabang di kota besar Indonesia.

Beliau pernah kuliah pada 4 jurusan yang berbeda tapi semuanya tidak ada yang lulus, karena menurutnya suasana pembelajarannya sangat membosankan. Namun hal tersebut tidak membuatnya surut bahkan mempertajam intuisi bisnisnya, ia melihat banyaknya para remaja lulusan SMA ingin melanjutkan kuliah. Sehingga ia merancang bagaimana cara lulus dalam seleksi masuk perguruan tinggi.
Pengakuannya dengan tidak lulusnya kuliah, ia memacu dirinya untuk menjadi pengusaha dengan awal ia membuka les private / private belajar anak sekolah. Dan disinilah ia mengembangkan usahanya, pada saat ada anak didiknya yang pintar, maka ia jadikan asisten sekaligus untuk diberdayakan menjadi pengajar les. Sistem tersebut merupakan sistem franchise/waralaba yang dikembangkan dan diinovasi terus menerus dengan dukungan manajemen yang baik, maka beliau berhasil mengembangkan dan membuka cabang bimbingan belajar dimana-mana.
Ungkapnya untuk menjadi pengusaha tak perlu pintar dan memiliki embel-embel gelar dan peluang ini yang ditengok beliau. Resep usaha beliau adalah BODOL yaitu, Berani, Optimis, Duit dan Orang Lain. 
1. Strength
– Purdi E Chandra merupakan sosok yang ulet dan kreatif dalam mencari peluang.
– Semangat dan tekad yang kuat untuk membantu belajar orang lain sangat tinggi.
– Tetap optimis, dan pantang menyerah sehingga pada saat ini telah mempunyai cabang yang banyak.
2. Weakness
– Dari sudut formalitas, pendidikan rendah
3. Opportunity
– Beliau memperhatikan banyaknya orang yang kurang krearif, sehingga harus dibangun jiwa enterpreneurshipnya.
– Banyaknya lulusan SMA yang berminat masuk perguruan tinggi terkemuka, sehingga beliau mencari cara dan formula bagaimana caranya membantu mereka supaya dapat diterima di perguruan tinggi yang ditargetkan.
– Dalam mengembangkan usaha private-nya beliau menjadikan siswa-siswa yang cerdas untuk mengajar di lembaganya.
4. Threats
– Banyaknya para pengusaha yang bergerak di bidang yang sama, yaitu Bimbingan Belajar (Bimbel).
– Munculnya lembaga-lembaga serupa yang menawarkan kualitas lebih dengan metode yang berdaya saing.

sumber : http://hilfans.staff.telkomuniversity.ac.id/analisis-swot-wirausahawan-indonesia/

Kesuksesan Purdie E. Chandra

Jumat, 11 November 2016
Posted by Unknown
Jepang terkenal dengan keadaan lingkungannya yang bersih, bahkan Jepang menyandang gelar sebagai negara dengan tingkat kebersihan terbaik di dunia. Gelar ini tidak serta-merta Jepang dapatkan dengan singkat, mengingat Jepang juga pernah berada pada posisi seperti Indonesia yang kotor dan kumuh di beberapa kotanya.
Warga Jepang sangat menghargai kebersihan sebagaimana yang telah diajarkan salah satu agama mayoritas di Jepang, yaitu Shinto. Ajaran agama Shinto beranggapan bahwa kebersihan adalah cara untuk mendekatkan diri pada Tuhan, sehingga mereka yang menganut agama Shinto berlomba-lomba menjaga kebersihan dan menjadikan hal itu sebagai budaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Selain faktor ajaran agama Shinto, kebersihan di Jepang tidak melulu disebabkan oleh kesigapan para petugas kebersihan dalam membersihakan tempat-tempat umum maupun lingkungan sekitar tetapi juga didukung oleh masyarakat Jepang yang dididik sejak kecil untuk berbudaya bersih dan memikirkan kenyamanan orang lain. Orang tua di Jepang mendidik anak-anak mereka sejak kecil untuk selalu mejaga kebersihan dimanapun mereka berada, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengelompokkan sampah sesuai jenisnya, mengelap ‘dudukan’ wc dengan tisu sesudah memakainya,dsb. Hal ini lambat laun menjadi kepribadian yang mengakar kuat dan cermin masyarakat Jepang di mata dunia sebagai negara dengan tingkat kebersihan paling baik.
Pada saat hanami (pesta piknik untuk melihat bunga sakura bermekaran) misalnya, kegiatan piknik bersama keluarga ini sudah pasti meninggalkan sampah makanan ataupun minuman yang cukup banyak, tetapi keluarga Jepang yang piknik sudah menyiapkan kantong sampah yang dibawa dari rumah untuk menampung sampah-sampah mereka lalu kantong berisi sampah tersebut mereka bawa pulang ke rumah jika didekat mereka tidak ada tong sampah. Contoh lain juga terjadi pada saat pertandingan sepak bola Jepang melawan Pantai Gading beberapa tahun silam, suporter Jepang yang menyaksikan pertandingan tersebut tidak lupa membersihkan kembali sampah yang berserakan seusai pertandingan berlangsung, seperti pada saat hanami, mereka tidak lupa membawa kantong sampah! Perilaku suporter Jepang yang demikian berhasil membuat masyarakat dunia kagum lewat budaya kebersihan yang dibawa kemanapun masyarakat Jepang pergi bahkan ketika mereka tidak sedang berada di negaranya.
Kekompakkan masyarakat Jepang dalam menjaga kebersihan patut diacungi jempol, sebab budaya kebersihan dalam masyarakat Jepang sudah mendarahdaging sehingga sulit dihilangkan. Jepang berhasil membuat peran petugas kebersihan dan masyarakat dalam menjaga kebersihan seimbang, sehingga tidak ada konflik yang ditemukan berkaitan dengan tanggung jawab kebersihan lingkungan itu sendiri karena masing-masing individu telah menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Sumber :  http://www.denpasar.id.emb-japan.go.jp (Ajeng Endah Adriana)

Lingkungan Di Negara Jepang

Jumat, 01 April 2016
Posted by Unknown
   Pada tugas softskil yang berceritakan Pelajaran yang di sukai dan yang tidak di sukai selama mengikuti perkuliahan di  jurusan teknik industri universitas gunadarma. Hal pertama saya ucapkan terimakasih kepada bapak ibu dosen yang telah mengajarkan/memberikan ilmu nya kepada mahasiswa.

   Terkadang seseorang mempunyai kelebihan dan kekurangan yang di miliki nya, begitupun dengan saya yang memiliki kekurangan pada pelajaran berbasis hitung-hitungan karena saya lemah dalam perhitungan maka dari itu saya tidak menyukai pelajaran seperti kalkulus, fisika, stokasti, dll. Meskipun saya tidak menyukai pelajaran yang berbasis perhitungan tapi saya sadar pada mahasiswa teknik itu harus menguasai bidang tersebut, maka meskipun saya tidak menyukai nya tetapi saya ingin terus belajar dan ingin bisa.

   Pelajaran yang saya sukai / bisa di bilang pelajaran favorit yaitu yang berhubungan dengan gambar, pemrograman, dan ekonomi. Alasan nya yaitu pertama (gambar) saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan menggambar teknik karena sejak SMK saya sudah terbiasa menggambar part-part pada mesin jadi saat ada pelajaran tersebut saya sangat bersemangat.
   Kedua Pemrograman sebenar nya pada pelajaran pemrograman itu susah susah gampang pada semester pertama memang pada pertama kali mencoba nya sedikit agak pusing karena harus memasukan coding untuk menjalankan suatu program yg ingin kita buat, tetapi pada saat berhasil itulah yang membuat saya senang dan puas. 
   Ketiga Ekonomi awal nya saya tidak menyukai pelajaran ekonomi karena saya membayangkan sulit nya pelajaran tersebut, ternyata saya salah. Hal yang paling membuat saya menyukai nya yaitu dosen nya, dosen nya baik setiap minggu nya pasti sharing tentang kejadian-kejadian tentang ekonomi dan solusi nya, beliau mengajarkan mikro&makro meskipun lebih banyak teori dan sejarah ketimbang perhitungan tetapi beliau mengajarkan perhitungan dengan menggunakan media lain sehingga kita tidak merasa bosan dengan pelajaran tersebut.

Itulah cerita pengalaman saya tentang pelajaran yang di sukai & tidak di sukai selama 5 semester, saya ucapkan terimakasih banyak kepada bapak/ibu dosen yang telah mengajarkan 

Pelajaran yang di sukai & disukai

Jumat, 29 Januari 2016
Posted by Unknown
1.         Analisis Kuantitatif
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey . Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. 
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
Analisis data kuantitatif bertujuan untuk mempermudah memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut. Dalam analisis data kuantitatif, agar mudah dimengerti dan pola umum itu terwakili dalam bentuk simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah notasi, variasi, dan koefisien. Seperti rata-rata ( u = miu), jumlah (E = sigma), taraf signifikansi (a = alpha), koefisien korelasi (p = rho), dan sebagainya. Tahapan analisis data kuantitatif:
Dalam menganalisa data analisis strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara computerizedberdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang sering digunakan seperti; tes tertilis, pengisian angket, observasi, dan wawancara langsung.
2.    Analisis Deskriptif
Pengertian Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Analisis deskriptif disini juga dimaksud dengan prosedur statistik untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu variabel Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung Analisis deskriptif ini merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna dan juga menatanya ke dalam bentuk yang siap untuk dianalisis. Dengan kata lain, analisis deskriptif ini merupakan fase yang membicarakan mengenai penjabaran dan penggambaran termasuk penyajian data.
Adapun analisis deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel
Analisis deskriptif ini terdiri dari Frequencies, Descriptive, Explore, Crosstabs dan Ratio. Analisis – analisis tersebut sudah ada pada opsion menu – menu dalam software pengolahan data statistik yang sering digunakan. Salah satu program olah data yang sering digunakan adalah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). SPSS merupakan program aplikasi computer untuk menganalisis data yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu, terutama untuk analisis statistika. SPSS untuk menganalisis serta menampilkan angka-angka hasil perhitungan statistik, grafik, tabel dengan berbagai model, baik variabel tunggal atau hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
Perlu juga diketahui, bahwa menurut skala data, dapat dibagi menjadi empat yaitu :
·      Data Nominal
Adalah data yang hanya bentuk pengkodean, maksudnya adalah angka yang ada hanyalah sebagai symbol saja. Tidak memiliki tingkatan atau hierarki. Jadi nilai 1, 2 dan seterusnya memiliki nilai yang sama dan setara. Data nominal tidak bisa dioperasikan secara matematik.
·      Data Ordinal
Adalah data yang hampir sama dengan data nominal, namun bedanya adalah angka – angka pada data memiliki hierarki atau tingkatan – tingkatan.
·      Data Interval
Adalah data yang memiliki range atau jarak dalam kelompok nilai dalam interval tertentu. Nol tidak memiliki nilai yang mutlak, atau nol yang tertera bukan merupakan nol yang sesungguhnya.
·      Data Ratio
Adalah data yang memiliki nilai yang sesungguhnya. Dapat dioperasikan secara matematik dan memiliki nilai nol yang sesungguhnya.
Dari empat data tersebut, dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu data kualitatif yang meliputi data interval dan ratio. Serta data kuantitatif yang meliputi data nominal dan data ordinal.
3.    Tahapan Analisis Deskriptif
Perumusan masalah
Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel. Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah dalampenelitian, terutamabagiorang-orang yang belum pengalaman meneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan. 
·         Menentukan jenis informasi yang diperlukan
Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif. Informasi kuantitatif berkenaan dengandata atau informasi dalam bentuk bilangan/angka seperti.
·         Menentukan prosedur pengumpulan data
Ada banyak pengertian tentang data, secara sederhana data adalah keterangan tentang sesuatu dan pengolahan data adalah proses operasi sistematis terhadap data. Selama operasi, (misal kalkulasi atau operasi logika) sedang berlangsung, data disimpan sementara dalam prosesor.
·         Mengumpulkan dan menganalisis data
Tahapan ini, peneliti akan terlibat dengansasaran penelitiann dalam proses pendataan, pengolahan, dan analisis untuk mencapai tujuan. 
Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrumen atau alat pengumpul data dansumber data atau sampel yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara 41 lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian deskriptif misalnya, untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.
·         Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data
Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Setiap penelitian tentu ada pengolahan data begitu juga dengan penelitian deskriptif yang biasanya pengolahan datanya dipergunakan dengan tujuan penelitiannnya untuk penjajagan atau pendahuluan, tidak untuk menarik kesimpulan, hanya memberikan gambaran/ deskripsi tentang data yang ada.
Proses pengolahan datanya biasanya menggunakan statistik deskriptif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian yang dilakukan pada populasi jelas akan mengunakan statistik deskriptif dalam analisisnya, tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel maka analisisnya dapat menggunakan statistik dekriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.
Statistik inferensial adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sample dari populasi itu dilakukan secara random. 
·         Menarik kesimpulan penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Sehingga kesimpulan yang dibuat juga berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Berhubungan dengan hal tersebut penguasaan materi tentang pengolahan data deskriptif sangat penting untuk dipelajari dan dikaji secara saksama untuk memantapkan hasil penelitian nantinya.
4.       Analisis Korelasi
Tahapan Analisis Korelasi
Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif. Pada dasarnya penelitian korelasioanal melibatkan perhitungan korelasi antara variabel yang komplek (variabel kriteria) dengan variabel lain yang dianggap mempuyai hubungan (variabel prediktor).
Jenis analisis korelasi dilihat dari skala data:
Jenis analisis korelasi dilihat dari skala data
Langkah-langkah tesebut penelitian ini antara lain secara umum yaitu penentuan masalah, peninjauan masalah atau studi pustaka, pertanyaan penelitian atau hipotesis, rancangan penelitian dan metodologi penelitian, pengumpulan data, dan analisis data, simpulan.
·         Penentuan masalah
Masalah dalam penelitian merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang ada atau sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi target tersebut tidak tercapai. Disetiap penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah menentukan masalah penelitian yang akan menjadi fokus studinya. Ciri-ciri permasalahan yang layak diteliti adalah yang dapat diteliti (researchable), mempunyai kontribusi atau kebermanafaatan bagi banyak pihak, dapat didukung oleh data empiris serta sesuai kemampuan dan keinginan peneliti. Dalam penelitian korelasional, masalah yang dipilih harus mempunyai nilai yang berarti dalam pola perilaku fenomena yang kompleks yang memerlukan pemahaman. Disamping itu, variabel yang dimasukkan dalam penelitian harus didasarkan pada pertimbangan, baik secara teoritis maupun nalar, bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan tertentu. Hal ini biasanya dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.
·         Peninjauan Masalah atau Studi Kepustakaan
Setelah penentuan masalah, kegiatan penelitian yang penting adalah studi kepustakaan yang menjadi dasar pijakan untuk memperoleh landasan teori, kerangka pikir dan penentuan dugaan sementara sehingga peneliti dapat mengerti, mengalokasikan, mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Macam-macam sumber untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah dari jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah dan narasumber.
·         Rancangan penelitian atau Metodologi Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan subjek penelitian yang akan dipilih dan menentukan cara pengolahan datanya. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini harus dapat diukur dalam variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian. Subyek tersebut harus relatif homogen dalam faktor-faktor di luar variabel yang diteliti yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terikat. Bila subyek yang dilibatkan mempunyai perbedaan yang berarti dalam faktor-faktor tersebut, korelasi antar variabel yang diteliti menjadi kabur. Untuk mengurangi heterogenitas tersebut, peneliti dapat mengklasifikasikan subyek menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat faktor tertentu kemudian menguji hubungan antar variabel penelitian untuk masing-masing kelompok.
·         Pengumpulan data
Berbagai jenis instrumen dapat digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data masing-masing variabel, seperti angket, tes, pedoman interview dan pedoman observasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Data yang dikumpulkan dengan instrumen-instrumen tersebut harus dalam bentuk angka. Dalam penelitian korelasional, pengukuran variabel dapat dilakukan dalam waktu yang relatif sama. Sedang dalam penelitian prediktif, variabel prediktor harus diukur selang beberapa waktu sebelum variabel kriteria terjadi. Jika tidak demikian, maka prediksi terhadap kriteria tersebut tidak ada artinya.
·         Analisis data
Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran suatu variabel dengan hasil pengukuran variabel lain. Dalam penelitian korelasional, teknik korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk menghitung tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain.
Sedang dalam penelitian prediktif, teknik yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan prediktif variabel prediktor terhadap variabel kriteria. Namun demikian, dapat pula digunakan analisis korelasi biasa bila hanya melibatkan dua variabel. Bila melibatkan lebih dari dua variabel, misalnya untuk menentukan apakah dua variabel prediktor atau lebih dapat digunakan untuk memprediksi variabel kriteria lebih baik dari bila digunakan secara sendiri-sendiri, teknik analisis regresi ganda, multiple regresion atau analisis kanonikdapat digunakan. Hasil analisis tersebut biasanya dilaporkan dalam bentuk nilai koefisien korelasi atau koefisien regresi serta tingkat signifikansinya, disamping proporsi variansi yang disumbangkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Interpretasi data pada penelitian korelasional adalah bila dua variabel hubungkan maka akan menghasil koefisen korelasi dengan simbol (r). Hubungan variabel tersebut dinyatakan dengan nilai dari -1 samapai +1. Nilai (-) menunjukan korelasi negatif yang variabelnya saling bertolak belakang dan nilai (+) menunjukkan korelasi positif yang variabelnya saling mendekati ke arah yang sama. 
·         Korelasi Bivariat
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal.
Pada tulisan ini akan dibahas analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).
5.    Analisis Kontribusi Varibel
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Diagram Jalur (Path Diagram)
Langkah pertama analisis jalur adalah menterjemahkan hipotesis penelitian yang bentuknya proposisional ke dalam bentuk diagram yang disebut diagram jalur. Pada saat menggambarkan diagram jalur ada beberapa perjanjian :
1) Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa berkepala tunggal (®) atau single headed arrow, dan berkepala dua («) atau double headed arrow.
2) Panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah variabel eksogen terhadap sebuah variabel endogen. Misalkan :
 X1 X2
3) Panah berkepala dua menggambarkan hubungan korelatif antar variabel eksogen. Misalkan :
 X1 X2
4) Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh secara murni artinya bahwa sesuatu kejadian banyak sekali yang mempengaruhinya, tetapi pada conceptual framework hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel lainnya yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur) diperlihatkan oleh suatu variabel tertentu yang disebut residu dan diberi simbol dengan e.
Diagram jalur ini adalah diagram jalur yang paling sederhana. Besarnya pengaruh langsung dari X1 ke X2 diperlihatkan oleh koefisien jalur (path coefficient, p). Apabila diagram jalur sederhana seperti ini yaitu variabel eksogen hanya satu, maka p21 = r21. 
6.    Analisis Komparasi
Pengertian Analisis Komparatif
Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen yang sama untuk beberapa periode yang berurutan. Perbandingan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu Year-to-year Changes Analysis dan Index-Number Trend Series Analysis. Dalam pendekatan year-to-year changes analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen laporan keuangan.Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan yang terjadi. Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan yang terjadi. Tujuan dari analisis komparatif adalah untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik tehadap orang lain, kelompok, terhadap suatu idea tau prosedur kerja. Dapat juga membadingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau Negara terhadap kasus, terhadap orang, terhadap peristiwa atau terhadap ide-ide.
Dalam analisis komparasi yang melakukan pembandingan antar satu variable atau dua sampel, yaitu apakah memang secara signifikan mean satu atau dua sampel yang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi karena kebetulan saja (by change) dapat menggunakan Uji-T atau T-Test dan Chi Kuadrat (Chi Square).
Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang. Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.
·         Tahapan Analisis Komparatif
Penelitian Komparatif, sebagaimana penelitian lainnya dilakukan dalam lima tahap:
1.       Penentuan masalah penelitian, dalam perumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi dengan penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.
2.       Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti.
3.       Pemilihan kelompok pembanding, dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok.
4.       Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
5.       Analisis data, dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang mendalam dengan statistik inferensial.
Menurut Gay desain dasar penelitian komparatif adalah sangat sederhana dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan. Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas. Desain dasar penelitian komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau kedua koelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman.
Teknik yang digunakan sebagai analisis data dalam penelitian komparatif yaitu sebagai berikut:
1.       Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistic : binomial dan chi kuadrat satu sampel.
2.       Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test.
3.       Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel

Macam-Macam Analisis

Jumat, 01 Januari 2016
Posted by Unknown

// Copyright © RIZKY SEPTIAN //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //