Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Sabtu, 22 Juli 2017

   
   Proses produksi tentu saja terdapat faktor-faktor bahaya dan potensi bahaya baik pada mesin, peralatan, tenaga kerja, maupun pada lingkungan hidup di PT Bridgestone serta lingkungan sekitar perusahaan. Faktor bahaya yang di timbulkan oleh mesin-mesin produksi yaitu kebisingan, getaran, penerangan, iklim kerja, dan udara lingkungan kerja. Dilihat faktor bahaya peranan K3 sangat diperlukan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan. Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat maka perlu dilaksanakan adanya program-program K3 dan upaya pemeliharaaan lingkungan serta peraturan-peraturan perundangan salah satunya yaitu dengan pengujian lingkungan fisik kerja dan dapat mendukung program K3 serta lingkungan.

   Faktor Lingkungan Fisik Kerja
 Faktor Lingkuang Fisik Kerja yang berada di perusahaan merupakan segala sesuatu yang berhubungan langsung fisik pekerja yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat terpapar faktor-faktor  kebisingan, iklim kerja, getaran, penerangan, dan gas. Berikut ini adalah faktor lingkungan fisik kerja.
   
   Kebisingan
   Kebisingan di PT Bridgestone Tire Indonesia dapat digolongkan kedalam jenis kebisingan kontinyu yaitu kebisingan tersebut bersumber pada mesin-mesin produksi yang berada di area HP Compressor, Curring Line, Warpping, dan HP Compressor NO2. PT Bridgestone telah melakukan pengukuran terhadap intensitas kebisingan secara bekala yaitu 6 bulan sekali. Dari hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan pada bulan juli 2016 ada beberapa tempat  yang melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) sebesar 85 dBA yaitu di lokasi HP Compressor No.1 sebesar 91,4 dBA, HP Compressor No.2 sebesar 91,7 dBA, Curring Line 7-8 sebesar 86,0 dBA, Curring Line 15 01 sebesar 86,2 dBA, Warpping 5 dan 6 sebesar 86,2 dBA, dan HP Compressor NO2 sebesar 87,0 dBA dengan keseluruhan pemaparan 8 jam.Menurut Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 13/MEN/X/2011 untuk lama pemaparan 8 jam adalah 85 dBA. Tetapi PT Bridgestone telah melakukan pengendalian untuk mengurangi kebisingan rotasi jam kerja karyawan setiap 2 jam dan pemberian Penutup telinga sebagai alat pelindung diri yang bertujuan untuk mengurangi intensitas kebisingan yang melebihi NAB.  Penutup telinga mampu mengurangi kebisingan antara 25-33 dBA sehingga kebisingan yang timbul masih dalam batas aman untuk tenaga kerja bekerja dengan aman di tempat kerja yang intensitas kebisingan melebihi NAB, Selain itu juga dilakukan pemasangan tanda keselamatan pada mesin-mesin yang bising dan pemeriksaan audiometri.

   Iklim Kerja
  Pengukuran tekanan panas dilakukan pada bulan juli 2016 dilakukan pengukuran tekanan panas oleh PT Bridgestone Tire Indonesia. Berikut ini adalah hasil data pengujian tekanan panas Sumber panas yang ada di PT Bridgestone berasal dari mesin under roll, mesin warming up roll, karet compound yang panas, serta uap panas dari cusion roll area cement gasoline. Tekanan panas ini dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja terutama dapat mengakibatkan dehidrasi. Upaya pencegahan atau pengendalian yang dilakukan PT Bridgestone yaitu adanya rotasi kerja antara karyawan, menyediakan air minum, ruang istirahat untuk karyawan yang dilengkapi fasilitas AC

    Vibrasi
    Kemungkinan bahaya vibrasi terdapat pada area compressor room, co gen area, dan main operator. Bahaya vibrasi bersumber dari compressor, steam boiler, dan extruder, berikut ini adalah hasil pengujian pengukuran vibrasi Dari hasil pengukuran vibrasi pada compressor room, co-gen area, main operator ET 8x8 DET dapat dikatakan aman karena tidak melebihi Nilai Ambang Batas yang di perkenankan yaitu 0,5 m/dtk yang sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia ditempat kerja Upaya yang dilakukan perusahaan dalam melakukan pencegahan faktor bahaya getaran antara lain desain tempat kerja seperti ruang istirahat, adanya rotasi kerja antara karyawan serta perawatan dan pemeliharaan rutin peralatan.

   Penerangan
   Dalam pelaksanaan produksi tenaga kerja membutuhkan penerangan yang cukup. Penerangan di PT Bridgestone berasal dari penerangan alami dan buatan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja terutama dimalam hari maka perusahaan melakukan pengukuran intensitas penerangan yang dilakukan pihak internal maupun eksternal, adapun pihak eksternal yang ditunjuk oleh perusahaan yaitu pusat keselamatn dan kesehatan kerja laboratorium pengujian jakarta pusat. Penerangan dalam pelaksanaan produksi tenaga kerja membutuhkan penerangan yang cukup. Penerangan di PT Bridgestone berasal dari penerangan alami dan buatan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja terutama dimalam hari maka perusahaan melakukan pengukuran intensitas penerangan yang dilakukan pihak internal maupun eksternal, adapun pihak eksternal yang ditunjuk oleh perusahaan yaitu pusat keselamatn dan kesehatan kerja laboratorium pengujian jakarta pusat.

   KESIMPULAN
  Setelah penulis melakukan pengamatan pengujian faktor lingkungan fisik kerja pada perusahaan dapat disimpulkan pada pengujian kebisingan masih terdapat 6 titik sumber bising yang melebihi standar ambang batas yang dapat berpotensi menyebabkan kesehatan pekerja terganggu walaupun pihak perusahaan sudah melakukan pengendalian untuk mengurangi potensi bahaya tersebut dengan memberikan Alat Pelindung Diri kepada pekerja. Iklim kerja pada perusahaan masih terdapat 5 titik standar ambang batas, tekanan panas tersebut dapat mengganggu kesehatan pekerja salah satunya dapat mengakibatkan dehidrasi,  upaya pengendalian yang di lakukan yaitu adanya rotasi kerja, menyediakan air minum dan ruang istirahat yang di lengkapi AC. Getaran yang dihasilkan pada mesin-mesin masih di bawah standar ambang batas sehingga pengendalian yang di lakukan yaitu hanya perawatan berkala.  Pencahayaan pada perusahaan terdapat 4 titik nilai di bawah standar sehingga berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja. Kadar gas pada perusahaan tidak terdapat hasil nilai ambang batas yang melebihi standar. Upaya pencegahan yang telah di lakukan pada PT Bridgestone untuk meminimalisir Nilai Ambang Batas sudah sesuai dengan standart prosedur.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © RIZKY SEPTIAN //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //